Gerakan Senyap MIT Bahaya, Kerugian Aparat Harus Berkurang

21 September 2021 17:40

GenPI.co - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menanggapi tewasnya Pimpinan MIT Ali Kalora di Poso. 

Menurut dia, dalam penyergapan tersebut, aparat keamanan tetap mendapat kerugian. 

"Pengejaran yang dilakukan hingga tewasnya Ali Kalora pada kenyataannya juga menimbulkan kerugian di pihak aparat keamanan," ucap Khairul kepada GenPI.co, Senin (20/9). 

BACA JUGA:  MIT Bisa Terus Menebar Teror, Sikap Pemerintah Jadi Sorotan

Khairul menjelaskan dengan kondisi itu, aparat keamanan seharusnya bisa mengurangi ancaman dari MIT. 

Sebab, keadaan itu seharusnya menjadi perhatian untuk kembali membekuk sisa anggota MIT.

BACA JUGA:  Coldplay Ajak Jokowi Ikut Komitmen Soal Perubahan Iklim

"MIT saat ini memang tinggal empat anggota, tetapi mereka saya yakin tetap akan melawan. Jadi, ini yang harus diperhatikan," jelasnya. 

Menurutnya, MIT sejauh ini tetap memberi perlawanan yang sengit, meski pimpinannya gugur. 

BACA JUGA:  Kelompok MIT Bisa Jadi Ancaman Nyata, Aparat Diimbau Waspada

Dengan demikian, Khairul berharap Satgas Madago Raya bisa lebih waspada terhadap gerakan MIT. 

"MIT unggul di medan pertempuran, jadi, Satgas perlu mengatur strategi lebih baik untuk menekan. Namun, tetap ingat agar tidak lagi menimbulkan kerugian bagi aparat," imbuhnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co