Ini Alasan Anggaran Pemilu Serentak 2024 Meroket

27 September 2021 20:40

GenPI.co - Akademisi politik Kris Nugroho memberikan tanggapannya terkait kenaikan anggaran Pemilu Serentak 2024 yang mencapai Rp 86,2 T.

Seperti diketahui, anggaran itu diusulkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR, Mendagri Tito Karnavian, dan Bawaslu pada Kamis (16/9).

Tito Karnavian pun menilai angkanya terlalu tinggi, apalagi saat ini anggaran masih banyak dialihkan untuk penanganan pandemi covid-19.

BACA JUGA:  Ini Risiko Jika Pemilu 2024 Diselenggarakan Pada April atau Mei

“Jujur saja, kami perlu melakukan exercise dan betul-betul melihat detail satu per satu anggaran tersebut, karena ini lompatannya terlalu tinggi,” kata Tito, Kamis (16/9).

Menurut Kris, KPU sendiri sebenarnya sudah punya perhitungan sendiri untuk biaya logistik.

BACA JUGA:  Partai Politik Berpotensi Besar Untuk Menang Pemilu, Asalkan...

“Misalnya spesifikasi untuk harga kertas surat suara dan antisipasi kenaikan harganya berapa,” ujarnya kepada GenPI.co, Minggu (26/9).

Kris mengatakan bahwa jumlah pemilih tetap yang terdaftar pada pemilu juga memengaruhi anggaran pemilu.

"Pada Pemilu 2019, jumlah pemilih tetap itu ada 192 juta orang. Sementara itu, proyeksi pemilih tetap pada Pemilu 2024 angkanya mendekati lebih dari 200 juta orang,” katanya.

Pengajar di Universitas Airlangga itu memaparkan bahwa jumlah pemilih tetap pada pemilu akan mempengaruhi penyediaan logistik, salah satunya adalah surat suara.

“Nanti juga surat suaranya itu ada lima kotak surat suara,” paparnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co