GenPI.co - Ketua Majelis Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Iwan Sumule blak-blakan sentil Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena dianggap telah berbohong.
Hal tersebut diungkapkan Iwan Sumule melalui akun Twitter @KetumProDEMnew, Minggu (26/9).
Sentilan menohok Iwan Sumule terkait PHK karyawan yang telah dilakukan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. hingga 62 persen menjadi 2.929 orang dari sebelumnya 7.710 orang.
"Ekonomi katanya tumbuh 7,07%, tapi PHK terus terjadi, pengangguran dan rakyat miskin makin bertambah," tegas Iwan Sumule.
Padahal, pada masa kampanye Presiden Jokowi menjanjikan adanya penambahan lapangan kerja. Namun malah banyak pengurangan.
"Dulu janjinya 10 juta lapangan pekerjaan," ungkit Iwan Sumule.
"Rakyat disuruh bertani, tapi tanah malah dikasih investor, rakyat digusur," sambungnya.
Terkait masalah tersebut, Iwan Sumule dengan tegas meminta Jokowi untuk tidak terlalu berlebihan dalam memberikan janji.
"Pak @jokowi, kalau bohong jangan kebangetan dong, please," ungkapnya.
Seperti diketahui, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. telah mengurangi jumlah karyawan hingga 62 persen menjadi 2.929 orang dari sebelumnya 7.710 orang.
Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk penguatan organisasi dan regenerasi karyawan yang saat ini lebih banyak didominasi oleh karyawan muda, sehingga kinerja menjadi lebih produktif.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyebutkan perusahaan kini mengembangkan pemimpin-pemimpin muda potensial di setiap unit dan direksi baik di induk maupun anak usaha.
"Krakatau Steel pun melakukan perampingan jumlah karyawan hingga 62 persen dari jumlah karyawan 7.710 orang menjadi saat ini 2.929 orang," jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (24/9).
Sementara itu, di sisi lain, Presiden Jokowi optimistis pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III/2021 masih bergerak di level positif.
"Mengingat ada PPKM darurat, perkiraan saya angkanya sedikit di atas 4 persen atau sedikit di bawah 4 persen. Tapi tidak minus," jelas Jokowi dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa di Istana Negara, Rabu (15/9).(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News