Soal Cuitan Natalius Pigai, Pengamat: Itu Bukan Bentuk Rasisme

06 Oktober 2021 19:58

GenPI.co - Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKopi Kunto Adi Wibowo memberi tanggapan terkait cuitan mantan Komisioner HAM Natalius Pigai.

Sebelumnya Natalius Pigai menyeret nama Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo agar tidak dipercaya masyarakat.

"Apa yang dicuit oleh Pigai itu bukan bentuk rasisme. Itu adalah bentuk kritik yang kemudian nyerempet ke identitas orang yang dikritik dari sisi kesukuan," ujar Kunto kepada GenPI.co, Rabu (6/10/2021).

BACA JUGA:  Papua Basis Massa Jokowi, Ganjar Berpotensi Ambil Alih di 2024?

Kunto menilai bahwa Natalius Pigai merupakan orang yang sangat paham tentang rasisme dan ujaran kebencian karena pernah menjadi anggota Komnas HAM.

Oleh sebab itu, dirinya ragu bahwa Pigai dengan Sengaja ingin memberikan ujaran kebencian atau rasisme kepada masyarakat Jawa Tengah.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Keluarkan Perintah Tegas di Papua, Mohon Dibaca!

"Kelompok Jawa Tengah mayoritas di Indonesia, mereka akan jarang sekali menerima ujaran kebencian. Bisa saja terjadi, akan tetapi jarang sekali," jelasnya.

Bukan tanpa alasan, menurut Kunto, rasisme meruapakan bentuk serangan kepada kelompok minoritas.

BACA JUGA:  Cuitan Natalius Pigai Bisa Dijerat UU ITE? Terserah Penegak Hukum

Oleh sebab itu dirinya yakin bahwa Natalius Pigai tak bermaksud menyudutkan orang Jawa Tengah.

"Menurut saya, Pigai mencuit dengan cara berbahasa verbal atau menggunakan tanda. Dia tidak menunjuk orang Jawa Tengah, melainkan Jokowi dan Ganjar," ungkap Kunto.

Seperti diketahui, sebelumnya Natalius Pigai sempat mencuit dan mengunggah sebuah video kunjungan Ganjar Pranowo ke Papua.

Dalam video tersebut, kader PDIP tersebut menyatakan bahwa makanan khas Papua enak.

Pigai lantas mencuit agar tidak mempercayai Ganjar dan Jokowi dan menyinggung soal keresahannya terkait rakyat Papua.

"Jangan percaya orang Jawa Tengah Jokowi dan Ganjar," imbuh Pigai.

Dirinya lantas mengatakan bahwa mereka (Jokowi dan Ganjar) merampok kekayaan Papua.

"Mereka bunuh rakyat papua, injak-injak harga diri bangsa Papua dengan kata-kata rendahan Rasis," terang dia.

Bahkan, dirinya juga menilai bahwa orang-orang dari Jawa Tengah kerap menyebut rakyag Papua sebagai binatang (Monyet) dan sampah.

"Kami bukan rendahan. Kami lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. Saya penentang ketidakadilan," tandasnya.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co