Pengamat Tak Setuju UU ITE Untuk Pigai, Seret Nama Ganjar

07 Oktober 2021 16:40

GenPI.co - Cuitan Natalius Pigai dibela pengamat. Pengamat terang-terangan tak setuju bila UU ITE digunakan untuk membungkam Pigai. Isu ini sampai ikut seret Ganjar Pranowo.

Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti memberi tanggapan terkait cuitan mantan Komisioner HAM Natalius Pigai.

Seperti diketahui, sebelumnya Natalius Pigai dilaporkan para pendukung Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait isu rasisme dan ujaran kebencian.

BACA JUGA:  Soal Pigai Ancam Lapor Tokoh Nasional, CISA Angkat Bicara

“Berulangkali Presiden Jokowi menyatakan jangan mudah saling melaporkan dan bahkan berniat merevisi UU ITE,” ujar Ray Rangkuti kepada GenPI.co, Kamis (7/10). 

Menurut Ray, pesan penting tersebut seolah tidak memiliki efek kepada kalangan yang terlihat dekat dengan presiden.

BACA JUGA:  Ray Rangkuti: Tidak Ada Kata Rasis Dalam Cuitan Natalius Pigai

Ray juga mengatakan bahwa ada dua menteri Jokowi yang acap kali melaporkan orang lain ke polisi dengan dasar UU ITE. Dia tidak menyebutkan siapa menteri tersebut. 

“Padahal menteri-menteri ini diharapkan jadi contoh dari pernyataan Jokowi di lapangan. Kemudian, kenapa para kritikus pemerintahan Jokowi yang selalu jadi objek pelaporan?” kata Ray Rangkuti.

BACA JUGA:  Cuitan Natalius Pigai Menimbulkan Polemik, Begini Kata Pengamat

Ray juga berharap kepada Ganjar untuk bereaksi terhadap pelaporan Pigai. Menurutnya, hal tersebut sangat diperhitungkan masyarakat sebagai salah sosok calon presiden.

“Beliau diuji dengan standar yang paling minimal. Cepat tersinggung atau tidak? Bisa terima kritik atau tidak? Santai dan suka dialog itu bisa terkikis jika hal-hal seperti ini didiamkan Pak Ganjar,” kata Ray.

Ray juga mengatakan bahwa dirinya tak melihat ada unsur rasisme dalam cuitan Pigai. Menurutnya, hal tersebut hanya ditujukan kepada Jokowi dan ganjar.

Dia tidak melihat ada kata rasis dalam cuitan Natalius Pigai tersebut. Kata Jawa Tengah di dalam kalimat itu merujuk kepada satu provinsi, bukan suku,” ujar Ray.

Menurutnya, ada banyak suku di dalam provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu Jawa Tengah tidak dirujuk kepada satu suku tertentu.

“Tidak hanya satu. Tepatnya di Jateng itu bisa dihuni dan jadi warga dari puluhan suku,” tuturnya.

Dirinya juga menilai ada yang aneh saat para pendukung Jokowi dan Ganjar mengadukan Natalius Pigai atas isu rasisme dan ujaran kebencian.

“Apa yang mau diadukan? Kata Jawa Tengah tidak merujuk kepada suku tertentu. Penyebutan Jokowi dan Ganjar Pranowo di dalamnya adalah dua subjek yang merupakan warga negara,” katanya.

Ray Rangkuti juga mengatakan bahwa sosok yang boleh tersinggung dalam cuitan tersebut hanya Jokowi dan Ganjar. Dirinya juga mempersilakan kedua tokoh tersebut untuk merespons cuitan Pigai.

“Sebab pernyataan itu langsung merujuk kepada mereka berdua yang merupakan warga dari Jawa Tengah. Kenyataannya, kedua nama tersebut tidak bereaksi,” tuturnya. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co