GenPI.co - Pegiat Media Sosial Denny Siregar blak-blakan sentil anggota DPR RI Fadli Zon yang mendesak pembubaran Detasemen Khusus atau Densus 88 anti-teror Polri.
Hal tersebut diungkapkan Denny Siregar melalui cuitan di Twitter miliknya.
Denny Siregar menyebut desakan Fadli Zon tersebut dinilai sebagai upaya untuk mendulang suara dari kalangan radikal saja, untuk Pemilu 2024 mendatang.
Tak hanya itu, menurut Denny Siregar, bahwa Partai Gerindra saat sebelum Pilpres lalu banyak merangkul kaum radikal.
Kini, setelah Prabowo Subianto bergabung bersama pendukung Jokowi, Partai Gerindra disebut telah banyak ditinggalkan pendukungnya, khususnya kelompok radikal.
"Kenapa @fadlizon ngotot pengin Densus 88 dibubarkan? Karena misi utamanya dia adalah rangkul kelompok-kelompok radikal untuk suara di 2024," jelas Denny Siregar dikutip GenPI.co, Sabtu (9/10).
"Kelompok radikal ini sudah tinggalkan @Gerindra sejak @prabowo di kabinet, dan ingin masuk @PDemokrat. Its just business, nothing personal," sambungnya.
Sebelumnya, Fadli Zon mengungkapkan alasan Densus 88 dibubarkan saja karena menurutnya pasukan khusus Polri itu hanya menjadikan teroris sebagai komoditas.
Fadli Zon mengungkapkan hal itu karena menanggapi narasi pernyataan pihak Densus 88 yang menyebut Taliban terinspirasi oleh teroris di Indonesia.
Lewat cuitannya di Twitter, Rabu 6 Oktober 2021, Fadli Zon pun menilai narasi Densus 88 itu tidak akan dipercaya oleh masyarakat Indonesia.
"Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia," cuit Fadli Zon.
Oleh sebab itu, Fadli Zon dengan tegas menyebut Densus 88 Antiteror Polri sebaiknya dibubarkan saja.
"Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja," tegas Fadli Zon.
Menurut Fadli Zon, teroris memang harus diberantas namun jangan dijadikan sebagai komoditas.
"Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News