GenPI.co - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menilai presidential threshold 20-25 persen akan menjadi hambatan terbesar calon presiden potensial dari kalangan muda untuk maju di Pilpres 2024.
Calon-calon tersebut menurut Refly Harun adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan AHY.
"Bahkan, presidential threshold masih bisa menjadi alat oligarki untuk menghilangkan pesaing di tahap awal," jelas Refly Harun kepada GenPI.co, Senin (11/10).
Oleh sebab itu, menurut Refly Harun, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan belum tentu menjadi calon presiden walaupun memiliki potensi yang besar.
"Demikian juga Sandiaga Uno, sudah pasti tidak akan mendapatkan kursi Gerindra kalau Prabowo Maju. Ini menyedihkan," katanya.
Menurut Refly Harun, seharusnya semua orang bisa mencalonkan diri jika memiliki potensi menjadi pemimpin bangsa dan telah membuktikan kepantasannya.
Tidak hanya itu, Refly Harun menilai presidential threshold 0 persen akan membuat para kawula muda tersebut menjadi lebih mudah untuk mencalonkan diri.
"Cukup dengan menggandeng satu partai politik peserta pemilu. Bayangkan kalau 7 partai yang ada di Istana berkolusi dan hanya mengusung pasangan dari kalangan mereka?" ungkapnya.
Menurut Refly Harun, dampak dari kolusi 7 partai tersebut akan memunculkan dua pasangan calon presiden saja.
"Kedua pasangan itu adalah Prabowo Subianto-Puan Maharani dan Luhut Binsar Pandjaitan dengan Airlangga Hartarto," pungkas Refly Harun.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News