Pendukung Ganjar Disebut Celeng , Refly Kritik Inkonsistensi

14 Oktober 2021 19:05

GenPI.co - Ahli hukum tata Negara Refly Harun kritik inkonsistensi PDIP. Saat deklarasi Ganjar Pranowo diberikan cap celeng, dia menyebut pendukung Puan Maharani di Malang juga sama.

Tanggapan itu muncul terkait pernyataan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.

Seperti diketahui, sebelum Bambang Pacul menyebut kader PDIP yang memberi dukungan pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo bukan bagian dari banteng, melainkan celeng.

BACA JUGA:  Prabowo-Ganjar Posisi Teratas dalam Survei SMRC, Puan Merosot

“Kita cari keadilan saja, kalau deklarasi Ganjar diberikan cap celeng, berarti pendukung Puan di Malang ya sama saja,” ujar Refly kepada GenPI.co, Kamis (14/10).

Dirinya mengaku heran dengan PDIP yang melarang orang-orang berharap kepada Ganjar Pranowo. Dirinya lantas menyoroti soal isu pemecatan kader PDIP yang mendukung Ganjar.

BACA JUGA:  Jika Prabowo Gandeng Ganjar, Akademisi: Pasti Menang Pilpres 2024

“Aspirasi kok dilarang? Lalu bagaimana dengan sanksi untuk kader PDIP di Malang yang mendeklarasikan Puan Maharani? Apakah akan dipecat juga?” kata Refly.

Refly mengaku menyayangkan konflik internal PDIP yang sedang terjadi. Sebab, salah satu kader PDIP yang mendukung Ganjar mengaku ikhlas dipecat etelah menyampaikan aspirasi tersebut.

BACA JUGA:  Posisi Prabowo di Pilpres Rawan Gegara Anies dan Ganjar, Gawat!

“Jangan sampai kalau mendeklarasikan Ganjar dipecat, sedangkan Puan tidak. Ini kadang-kadang ada ketidakadilan di situ. Coba kalau Puan yang didiklarasikan di mana-mana, pasti tidak dipecat,” ujar Refly.

Di sisi lain, pengamat Jerry Massie memberikan respons beda. Menurutnya, itu adalah hal yang lumrah.

"Bagi saya, hal yang lumrah jika ada saling tuding-menuding di dalam partai," ujar Jerry kepada GenPI.co, Kamis (14/10).

Jerry menilai dukungan kader PDIP terhadap Ganjar kurang etis. Sebab, mereka adalah petugas partai yang mengabdi pada Presiden ke-5 sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Menurut saya secara etik kader yang mendukung Ganjar ini agak melenceng dari kaidah dan norma kepartaian dari PDIP. Dengan slogan petugas partai, seharusnya Ganjar melarang deklarasi ini," tururnya.

Tidak hanya itu saja, Jerry menduga Megawati sedang geram melihat dukungan kadernya terhadap Ganjar. Sebab, menurutnya hal tersebut menyalahi aturan partai yang bersifat sentral.

"Saya kira Megawati akan berang dengan tindakan ini. Setidaknya ini menyalahi aturan partai," kata Jerry.

Sebelumnya Bambang Pacul menjelaskan bahwa PDIP adalah partai yang mengikuti satu arahan dari pimpinan.

Dia juga menjelaskan seluruh kader wajib mengikuti aturan dari ketua umum.

"PDIP itu adalah barisan yang mendapat perintah. Jadi siapapun yang merasa jadi barisan PDIP, harus berada di barisan, barisan yang diperintah," kata Bambang.

Oleh sebab itu, dirinya menyebut kader PDIP yang mendeklarasikan capres mendahului arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, telah keluar dari barisan.

"Adagium di PDIP itu yang di luar barisan bukan banteng, itu namanya celeng. Jadi apapun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng," tegasnya. (*)

. Saat deklarasi Ganjar Pranowo diberikan cap celeng, dia menyebut pendukung Puan Maharani di Malang juga sama.  

Tanggapan itu muncul terkait pernyataan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.  

Seperti diketahui, sebelum Bambang Pacul menyebut kader PDIP yang memberi dukungan pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo bukan bagian dari banteng, melainkan celeng.

“Kita cari keadilan saja, kalau deklarasi Ganjar diberikan cap celeng, berarti pendukung Puan di Malang ya sama saja,” ujar Refly kepada GenPI.co, Kamis (14/10).

Dirinya mengaku heran dengan PDIP yang melarang orang-orang berharap kepada Ganjar Pranowo. Dirinya lantas menyoroti soal isu pemecatan kader PDIP yang mendukung Ganjar.

“Aspirasi kok dilarang? Lalu bagaimana dengan sanksi untuk kader PDIP di Malang yang mendeklarasikan Puan Maharani? Apakah akan dipecat juga?” kata Refly.

Refly mengaku menyayangkan konflik internal PDIP yang sedang terjadi. Sebab, salah satu kader PDIP yang mendukung Ganjar mengaku ikhlas dipecat etelah menyampaikan aspirasi tersebut.

“Jangan sampai kalau mendeklarasikan Ganjar dipecat, sedangkan Puan tidak. Ini kadang-kadang ada ketidakadilan di situ. Coba kalau Puan yang didiklarasikan di mana-mana, pasti tidak dipecat,” ujar Refly.

Di sisi lain, pengamat Jerry Massie memberikan respons beda. Menurutnya, itu adalah hal yang lumrah.

"Bagi saya, hal yang lumrah jika ada saling tuding-menuding di dalam partai," ujar Jerry kepada GenPI.co, Kamis (14/10).

Jerry menilai dukungan kader PDIP terhadap Ganjar kurang etis. Sebab, mereka adalah petugas partai yang mengabdi pada Presiden ke-5 sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Menurut saya secara etik kader yang mendukung Ganjar ini agak melenceng dari kaidah dan norma kepartaian dari PDIP. Dengan slogan petugas partai, seharusnya Ganjar melarang deklarasi ini," tururnya.

Tidak hanya itu saja, Jerry menduga Megawati sedang geram melihat dukungan kadernya terhadap Ganjar. Sebab, menurutnya hal tersebut menyalahi aturan partai yang bersifat sentral.

"Saya kira Megawati akan berang dengan tindakan ini. Setidaknya ini menyalahi aturan partai," kata Jerry.

Sebelumnya Bambang Pacul menjelaskan bahwa PDIP adalah partai yang mengikuti satu arahan dari pimpinan.

Dia juga menjelaskan seluruh kader wajib mengikuti aturan dari ketua umum.

"PDIP itu adalah barisan yang mendapat perintah. Jadi siapapun yang merasa jadi barisan PDIP, harus berada di barisan, barisan yang diperintah," kata Bambang.

Oleh sebab itu, dirinya menyebut kader PDIP yang mendeklarasikan capres mendahului arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, telah keluar dari barisan.

"Adagium di PDIP itu yang di luar barisan bukan banteng, itu namanya celeng. Jadi apapun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng," tegasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co