Anggota DPR RI Sentil Menag Yaqut Cholil Qoumas, Bikin Jokowi

25 Oktober 2021 08:40

GenPI.co - Anggota DPR RI Fadli Zon blak-blakan sentil pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang dinilai bisa membuat perpecahan.

Hal tersebut diungkapkan Politikus Partai Gerindra itu melalui cuitan di akun Twitter @fadlizon.

Sebelumnya, Yaqut mengungkapkan, bahwa Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah dari negara untuk Nahdlatul Ulama (NU).

BACA JUGA:  Tips Dokter Boyke Bikin Suami Istri Puas Melayang, Posisinya Ahhh

Selain itu, Menteri Agama itu lantas menyebut wajar saja NU memanfaatkan peluang yang ada di Kemenag.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung Menag Yaqut saat memberikan materi dalam webinar bertajuk "Santri Membangun Negeri: WEBINAR INTERNASIONAL PERINGATAN HARI SANTRI 2021 RMI-PBNU" pada Rabu, 20 Oktober 2021.

BACA JUGA:  3 Zodiak Bisa Dapat Rezeki Kaget, Utang dan Cicilan Bisa Lunas

Merespons hal tersebut, Fadli Zon menilai Menag Yaqut kerap tidak dapat menempatkan diri atau salah dalam memberikan pernyataan.

"Menag ini sering salah menempatkan diri atau salah pernyataan," jelas Fadli Zon dikutip GenPI.co, Minggu, 24 Oktober 2021.

BACA JUGA:  Zoya Amirin Buka-bukaan Itu Wanita Bisa Meremas, Rasanya Kok

Dalam unggahannya, Fadli Zon mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera memberikan klarifikasi terkait pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas.

"Klaim ini perlu diklarifikasi termasuk oleh Pak @jokowi," tegas Fadli Zon.

Fadli Zon pun mempertanyakan apakah benar Kemenag adalah hadiah khusus untuk NU, bukan untuk umat Islam atau umat beragama lainnya.

"Benarkah kementerian agama ini hadiah khusus untuk NU, bukan untuk umat Islam secara keseluruhan atau umat beragama lainnya?" tanya Fadli Zon.

Seperti diketahui, sebelumnya dalam video yang tersebar di media sosial, Menag Yaqut meluruskan anggapan bahwa Kemenag merupakan hadiah untuk umat Islam.

Menurutnya pernyataan itu kurang tepat lantaran yang benar adalah Kemenag merupakan hadiah dari negara untuk NU.

"Kementerian Agama itu hadiah negara untuk NU. Bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU," tegas Menag Yaqut.

Menag Yaqut juga menyatakan wajar bagi NU memanfaatkan kesempatan yang ada di Kemenag lantaran sebelumnya NU ikut andil dalam munculnya Kementerian Agama.

Dia menjelaskan salah satu tokoh besar NU dulu mengusulkan Kementerian Agama dan ada juga sejarah penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta.

"Jadi wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang yang ada di Kementerian Agama," katanya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co