Hanya Komunikatif dan Energik Tak Memadai Jadi Jubir Presiden

28 Oktober 2021 22:40

GenPI.co - Pakar komunikasi dan politik Emrus Sihombing angkat bicara terkait kosongnya posisi juru bicara (jubir) presiden. 

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah melantik juru bicara presiden Fadjroel Rachman sebagai Duta Besar RI untuk Kazakhstan.

Dengan demikian, posisi juru bicara presiden kini kosong karena belum ada pengganti Fadjroel Rachman

BACA JUGA:  Emrus Sihombing Minta Posisi Jubir Presiden Tak Diisi Politikus

"Jubir presiden harus menguasai konsep dasar, teori, dan aksiologi komunikasi (etika dan moral, red)," ujar Emrus kepada GenPI.co, Kamis (28/10). 

Emrus menambahkan, jubir presiden juga harus memahami aspek psikologi massa, budaya, dan kondisi sosial yang senantiasa bergerak dinamis.

BACA JUGA:  Ferdinand Beber Kriteria Jubir Baru Jokowi Ganti Fadjroel Rachman

Selain itu, jubir presiden juga harus mampu menciptakan isu kebangsaan yang produktif, mengelola isu dan mengantisipasi isu. 

"Hanya komunikatif dan energik sangat tidak memadai menjadi jubir presiden," kata Emrus. 

BACA JUGA:  Ferdinand Beber Syarat Jadi Jubir Presiden - Harus Paham ini

Dengan demikian, kata Emrus, jubir presiden harus menjadi pemimpin komunikasi di ruang publik. 

Menurutnya, jubir presiden bkan ekor komunikasi, seperti hanya sebagai pemadam isu dengan teknik pembenaran pemerintah dan seolah menyalahkan pihak yang memberi kritik atau masukan. (*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co