GenPI.co - Pakar komunikasi dan politik Emrus Sihombing angkat bicara terkait posisi juru bicara atau jubir presiden yang saat ini kosong.
Emrus mengatakan bahwa sosok yang akan mengisi posisi tersebut harus orang yang dekat dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
"Presiden harus nyaman dengan sosok tersebut. Idealnya orang yang memiliki tingkat keterkenalan di ruang publik," ujar Emrus kepada GenPI.co, Kamis (28/10).
Selain itu, kata Emrus, jubir presiden juga harus menguasai konsep dasar, teori, dan aksiologi komunikasi.
Emrus menambahkan, jubir presiden juga harus memahami aspek psikoligi massa, budaya, dan kondisi sosial yang senantiasa bergerak dinamis.
"Selain itu, jubir presiden juga harus mampu menciptakan isu kebangsaan yang produktif, mengelola isu dan mengantisipasi isu," kata Emrus.
Menurut Emrus, sosok yang hanya komunikatif dan energik sangat tidak memadai untuk menjadi jubir presiden.
Dengan demikian, kata Emrus, jubir presiden harus menjadi pemimpin komunikasi di ruang publik.
"Bukan ekor komunikasi, seperti hanya sebagai pemadam isu dengan teknik pembenaran pemerintah dan seolah menyalahkan pihak yang memberi kritik atau masukan," jelasnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah melantik juru bicara presiden Fadjroel Rachman sebagai Duta Besar RI untuk Kazakhstan.
Dengan demikian, posisi juru bicara presiden kini kosong karena belum ada pengganti Fadjroel Rachman. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News