GenPI.co - Akademisi politik TB. Massa Djafar mengaku kasihan kepada pemerintah Indonesia hari ini.
Pasalnya, pemerintah saat ini terlalu fokus untuk membungkam kritik masyarakat.
Hal tersebut pun diperparah dengan kondisi pandemi covid-19.
"Kaki tangan pemerintah itu terbatas, sehingga pasti akan lebih lelah untuk bungkam kritik daripada menampung kritik dan mencari solusinya," ujarnya kepada GenPI.co, Senin (1/11).
Massa mengatakan bahwa banyak pihak di pemerintahan yang melanggengkan budaya tersebut.
"Banyak pihak yang 'abs' atau asal bapak senang. Mereka bungkam dan tutup kritik, agar pimpinannya terlihat tak ada masalah," katanya.
Ketua Program Doktor Ilmu Politik Universitas Nasional itu memaparkan bahwa kritik media massa dan masyarakat seharusnya bisa menjadi energi untuk memperkuat pelayanan publik.
"Pemerintah yang reaksioner justru membuang-buang energi yang seharusnya bisa digunakan untuk mencari solusi dari permasalahan di masyarakat," paparnya.
Massa pun menilai bahwa langkah pemerintah untuk mematikan pihak oposisi juga tak ada gunanya. Pasalnya, masyarakat kini sudah lebih cerdas.
Selain itu, tak semua kritik itu pasti bertujuan untuk menjatuhkan pemerintahan.
"Belum tentu semua setuju jika pemerintah jatuh, jadi tak perlu takut dan khawatir akan hal itu sampai membungkam kritik terhadap pemerintah," ungkapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News