GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menanggapi soal Presiden Joko Widodo yang mengusulkan KSAD Andika Perkasa sebagai panglima TNI ke DPR RI.
Fernando mengatakan, setelah lama menunggu dan tarik menarik antara matra AD dan AL, akhirnya Presiden Jokowi memutuskan calon panglima TNI.
"Sangat terasa kencang tarik menarik tentang calon Panglima TNI sehingga pengajuannya sangat berdekatan dengan akhir masa jabatan Hadi Tjahjanto sebagai Panglima," kata Fernando kepada GenPI.co, Rabu (3/11).
Pengamat ini menduga, tampaknya ada dua tokoh kuat di balik diusulkannya Andika, yakni mantan Kepala BIN Hendropriyono dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Sepertinya Andika dan Hendro Priyono berhasil meyakinkan Megawati yang merupakan partai politik yang mengusung Jokowi," katanya.
Meskipun memang, jabatan panglima TNI merupakan hak prerogratif presiden.
Fernando mengatakan, usulan Andika jadi panglima TNI membuka peluang baru untuk kepentingan politik 2024 bagi PDIP.
"PDIP akhirnya punya banyak opsi dalam menentukan langkah politik 2024," katanya.
Fernando menjelaskan, sebagaimana berdasarkan hasil beberapa lembaga survei, nama Andika memang sudah muncul sebagai salah satu calon presiden.
Dia juga akan pensiun pada 2023 jika nantinya sah terpilih sebagai panglima TNI.
"Harapannya TNI tetap solid di bawah kepemimpinan Andika walaupun mungkin membuat pengangkatan panglima kali ini membuat kecewa Matra AL," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News