GenPI.co - Akademisi politik Hamka menilai bahwa alasan apapun yang digunakan sebagai pembelaan diri oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir tak berlaku.
Pasalnya, polemik ini sudah merugikan masyarakat Indonesia.
Seperti diketahui, Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir diduga berada dalam pusaran bisnis tes PCR.
Menurut Hamka, alasan keuntungan kecil tak lagi berlaku untuk kedua pejabat itu.
“Ini bukan masalah nominal keuntungannya, tetapi penyelenggara negara tak diperkenankan untuk mengambil keuntungan dari tindakan yang diambil,” ujarnya kepada GenPI.co, Rabu (10/11).
Hamka pun mengingatkan bahwa Koordinator PPKM Darurat dalam penanganan pandemi covid-19.
“Apa pun alasannya, mereka ambil keuntungan kecil atau tidak sama sekali, itu tetap perusahaan mereka. Ini bukan soal nilai, tapi etika,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Hamka menyarankan Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir untuk mundur jika masih mempunyai malu.
Namun, pakar politik itu menilai bahwa pejabat publik Indonesia rata-rata sudah tak lagi memiliki rasa malu.
“Beberapa bahkan mukanya tembok, sehingga hal ini cukup sulit untuk dihadapi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Hamka menegaskan bahwa pembenaran dan kebenaran adalah dua hal yang berbeda.
Para pelanggar etika bisa terus melakukan pembelaan diri dan masa bodoh, tetapi apa yang mereka ucapkan bukanlah kebenaran.
“Pada akhirnya, yang dirugikan adalah masyarakat, karena pandemi ini malah dibuat jadi bisnis yang dimanfaatkan para pengusaha dan pejabat publik,” pungkas Hamka.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News