GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menanggapi soal penolakan aksi Kamisan di Semarang terhadap KSP Moeldoko yang ingin mendengar aspirasi mereka.
Fernando mengatakan, sikap para aktivis HAM yang mengusir rombongan Moeldoko dan rombongan wali kota Semarang itu tidak pantas dilakukan.
"Sebagai aktivis HAM seharusnya mengerti bahwa dengan mengusir Moeldoko dan rombongan dari arena aksi Kamisan, mereka sudah melanggar apa yang selama ini diperjuangkan para aktivis HAM," kata Fernando kepada GenPI.co, Minggu (21/11).
Menurutnya, sebagai Kepala KSP, Moeldoko terus berusaha untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.
Terlebih, Moeldoko yang saat itu berada di Semarang juga sedang menjadi pembicara Festival HAM yang digelar di PO Hotel.
Sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat dan ingin selalu mendengar aspirasinya, sangat wajar kalau Moeldoko ingin hadir di acara Kamisan tersebut.
"Sangat disayangkan Moeldoko yang berniat baik mendengarkan aspirasi para aktivis HAM justru dipermalukan dengan mengusir kepala KSP tersebut," katanya.
Padahal, seharusnya para aktivis HAM bisa langsung menyampaikan aspirasi mereka kepada Moeldoko di acara tersebut.
Moeldoko yang merupakan representasi pemerintah tentu akan mendengar dan merespons aspirasi tersebut.
"Sehingga aspirasi mereka akan dapat disampaikan oleh pak Moeldoko kepada Presiden Jokowi," tandas Fernando. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News