GenPI.co - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menjadi sorotan di tengah wacana reshuffle kabinet yang kembali mencuat.
Nadiem disorot usai diterbitkannya Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.
Menurut pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga, Nadiem Makarim menjadi salah satu menteri yang paling layak di-reshuffle.
"Selain memang tidak ada prestasi yang menonjol, dia juga terlihat tidak mampu mengontrol kementerian yang dipimpinnya," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Sabtu (27/11).
Jamiluddin menyebutkan beberapa bukti yang membuat Nadiem tak mampu mengontrol pekerjaannya.
"Salah satunya, hilang atau tidak adanya frase agama dalam draft atau rancangan Peta Jalan Pendidikan Nasional (PJPN)," tuturnya.
Ia menilai, absennya frase agama itu sangat fatal mengingat ideologi negara Indonesia adalah Pancasila sesuai dengan sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menilai Nadiem tak punya kendali yang kuat di Kemendikbud.
"Leadership Nadiem tak memadai untuk membawa Kemendikbud mewujudkan pendidikan nasional," tegasnya.
Sehingga Nadiem sudah selayaknya Nadiem di-reshuffle agar tidak terus menerus menjadi beban presiden. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News