GenPI.co - Koordinator Jaringan Damai Papua (JDP) LIPI Adriana Elisabeth meminta semua pihak untuk jernih dalam melihat persoalan Papua.
Menurutnya, masalah Papua yang sudah menahun ini tidak boleh dilihat sebagai konflik yang tak berujung.
"Kalau kita melihat ini sebagai siklus yang tidak bisa diputus, kita sendiri masuk ke conflict trap," kata Adriana kepada GenPI.co, Selasa (30/11).
Sebab, jika pemerintah sudah melihat Papua sebagai konflik yang tak kunjung putus, efeknya bahaya.
Adriana mengatakan, konflik di Papua tidak boleh hanya dilihat sebagai satu kesatuan kelompok bersenjata.
Pemerintah, lanjutnya, perlu mengetahui mengapa mereka ada dan apa dampaknya selama ini.
Menurutnya, klaim bahwa pemerintah akan mengatasi masalah Papua dengan pendekatan baru saja belum cukup.
Sebab, kedua belah pihak, baik pemerintah maupun Papua, meski sepakat terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pendekatan baru.
"Tidak bisa dikatakan sebagai isu keamanan semata, tetapi juga ada isu ikutannya, seperti kesejahteraan," katanya.
Sebab, ada pula KKB yang kemudian merekrut remaja-remaja di Papua yang tidak bekerja.
Adriana mengatakan, sudah saatnya pemerintah membuat klasifikasi masalah di Papua.
Mulai dari keamanan misalnya, lalu persoalan pekerjaan, kesejahteraan, dan sebagainya.
Dari klasifikasi tersebut, permasalahan dan solusi menjadi lebih terang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News