GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menanggapi soal kekisruhan Demokrat di Riau akibat hasil Musda Partai Demokrat Provinsi Riau.
Fernando menduga hal itu terjadi terkait dengan pelengseran Asri Auzar dari ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Riau hingga berujung aksi pembakaran atribut oleh kader yang tidak puas.
"Asri Auzar yang mengaku selama ini loyal dan bekerja keras di bawah kepemimpinan AHY harus dilengserkan sebelum habis masa jabatannya, karena harusnya berakhir pada Oktober 2022," kata Fernando kepada GenPI.co, Rabu (1/11).
Fernanso mempertanyakan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pengamat ini bahkan memperkirakan akan ada gejolak di daerah lainnya akibat model kepemimpinan AHY yang otoriter.
"Akhirnya makin terbuka kepada publik kalau AHY memang tidak mampu memimpin Partai Demokrat, apalagi AHY mendapatkan posisi ketua umum Partai Demokrat seperti diwariskan oleh SBY," katanya.
Fernando lantas membandingkan kepemimpinan AHY dengan Moeldoko.
"Saya meyakini bahwa Moeldoko akan jauh lebih baik memimpin Partai Demokrat dibandingkan AHY," katanya.
Dengan pengalaman Moeldoko sebagai Panglima TNI, tentunya dia akan lebih mampu menjalankan roda organisasi yang taat pada UU dan AD/ART Partai Demokrat.
Sebelumnya, Juru Bicara KLB Demokrat Muhammad Rahmad juga menyoroti kekisruhan di Riau.
Rahmad mengatakan, rekannya sesama kader Demokrat di Riau ini tampaknya baru sadar akan sikap semena-mena dan tidak adil yang dilakukan AHY.
Dia pun membuka pintu selebar-lebarnya jika Demokrat di Riau akan bergabung ke gerombolan Moeldoko.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News