GenPI.co - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan kembali menuai sorotan soal sosok yang akan menggantikannya.
Analis Konflik dan Keamanan Alto Labetubun menilai pergantian Kepala BIN merupakan hak Presiden Jokowi.
"Untuk saat ini, saya rasa pergantian KaBIN belum ada urgensinya. Sebab, itu merupakah kehendak Kepala Negara," ucap Alto kepada GenPI.co, Jumat (3/12).
Alto menjelaskan meski demikian, bursa pencalonan Kepala BIN tentu menarik untuk diberdebatkan.
Sebab, kata dia, fungsi intelijen negara sangat berpengaruh besar terhadap sumber informasi masyarakat.
Menurutnya, Budi Gunawan sejauh ini kinerjanya cukup menawan menyampaikan informasi terkait penangan covid-19.
"Apresiasi tinggi bagi BG (Budi Gunawan) ialah soal turun langsung saat covid-19 melanda. Jadi, masyarakat internasional pun bahkan tahu tentang kualitas penanganan pandemi yang ada di Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Pengamat Kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto beranggapan pergantian Kepala BIN bisa diserahkan kepada siapa pun.
Artinya, kata dia, tidak hanya dari instansi Polisi, tetapi bisa dari militer atau bahkan masyarakat sipil yang memiliki latar belakang intelijen.
"Saya lihat siapa pun perpeluang menjadi Kepala BIN, asalkan dirinya berjarak dengan status masa lalunya agar penyampaian informasi intelijen tidak mudah dipengaruhi," kata Bambang.
Selain itu, dia pun sepakat bahwa pergantian Kepala BIN harus menunggu arahan Presiden Jokowi.
Sebab, kata dia, Presiden Jokowi yang lebih mengetahui keinginan intelijen negara akan di bawa ke arah mana.
"Yang paling penting, Kepala BIN harus bisa menyampaikan informasi yang baik kepada Presiden tentang fokus intelijen negara," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News