GenPI.co - Politikus Ferdinand Hutahaean blak-blakan menyoroti sejumlah program yang dijabarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) demi menjawab kritik Waketum MUI Anwar Abbas.
"Anwar Abbas dalam pernyataanya, seolah-olah ketimpangan dan ketidak adilan terkait Agraria, terjadi karena Jokowi," jelas Ferdinand Hutahaean kepada GenPI.co, Selasa (14/12).
Ferdinand Hutahaean mengungkapkan, bahwa berdasarkan data di era sebelumnya, pemberian dan pembagian tanah milik negara tersebut terjadi pada swasta secara besar-besaran.
"Dalam kasus ini Jokowi menjawab, bahwa penerima hak guna usaha (HGU) dan hak guna bangun (HGB) justru akan dicabut dan dibagikan kepada masyarakat," ungkapnya.
Pria berdarah Batak tersebut mengungkapkan, Jokowi selama masa pemerintahannya selalu membagikan setifikat secara gratis kepada masyarakat.
Sebab, masyarakat perlu disertifikatkan, kemudian diserahkan kepada masyarakat.
"Apa yang disampaikan oleh Anwar Abbas tidak pas dan tak berbasis data. Maka, hal ini penting untuk diluruskan," tegas Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean mengatakan, dalam hal ini mendukung Jokowi guna meratakan dan memberikan rasa keadilan pada masyarakat terkait kepemilikan tanah.
"Tanah yang belum terjamah seharusnya didistribusikan kepada masyarakat yang pada kulturnya petani. Maka, jelas mereka membutuhkan tanah, sehingga lebih baik dibagikan saja," lanjutnya.
Pria yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) menegaskan, bahwa tanah tersebut jauh lebih baik diserahkan pada masyarakat, dibandingkan pada kelompok tertentu seperti selama ini, tapi tidak menghasilkan apa-apa.
"Jangan sampai salah memberikan. Bila diserahkan pada kelompok-kelompok tertentu, hanya akan memperkaya korpotasi yang menerima HGU dan HGB tersebut," tutupnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News