GenPI.co - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa atau LKAB, Rudi S. Kamri menilai ucapan Habib Bahar bin Smith tentang bantuan untuk korban bencana di Lumajang, Jawa Timur penuh muatan politis.
Menurut Rudi, hal itu dibuktikan dengan adanya poster Habib Rizieq Shihab alias HRS di setiap kegiatan tersebut.
"Mereka membantu, tetapi dengan embel-embel adanya poster HRS. Itu jelas politisasi," ucap Rudi kepada GenPI.co dari Jakarta, Senin (20/12).
Rudi mengungkapkan jika ingin benar-benar membantu, Bahar bin Smith Cs seharusnya tidak melakukan tindakan tersebut.
Sebab, kata dia, banyak sukarelawan yang membantu korban bencana tidak menggunakan cara seperti itu untuk mencari dukungan.
"Mereka (Bahar Cs) pikir dengan membentang poster HRS, artinya akan didukung? Itu tidak ada efek apa pun," jelasnya.
Menurut dia, sebagian besar rakyat Indonesia tidak mendukung HRS atau pun Habib Bahar bin Smith karena tindakannya.
Oleh karena itu, dengan mempolitisasi HRS pada setiap kegiatan sukarelawan, itu tidak berpengaruh banyak.
"Jadi, percuma itu poster HRS dan FPI karena rakyat Indonesia tidak peduli dengan itu," imbuh Rudi.
Seperti diketahui, video ceramah Bahar bin Smith kembali viral di media sosial.
Kali ini, Bahar menyinggung KASAD Jenderal Dudung Abdurachman yang disebutnya tidak turut membantu masyarakat yang tertimpa bencana Semeru.
Bahar juga mengeklaim bahwa relawan FPI yang justru tanggap memberi bantuan di lokasi tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News