GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS meminta Panglima TNI Andika Perkasa menghukum berat anggotanya terkait kasus penabrakan di wilayah Nagreg, Bandung.
Fernando menyatakan, Panglima TNI Andika patut memberikan perhatian yang serius terhadap prajuritnya yang melakukan pelanggaran hukum, termasuk tiga prajurit TNI yang diduga menabrak dan membuang jasad sejoli Handi Saputra dan Salsabila ke Sungai Serayu, Cilacap, Jawa Tengah.
"Andika sebaiknya memastikan bahwa ketiga prajurit tersebut dijatuhi hukuman yang paling berat atas tindakan tersebut," kata Fernando kepada GenPI.co, Selasa (28/12/2021).
Terlebih lagi tindakan ketiganya itu sangat tidak menggambarkan sebagai prajurit TNI.
Fernando menyebutkan, tindakan mereka tidak menunjukkan tanggungjawab atas dugaan pelanggaran yang dilakukan.
Apalagi ada seorang perwira menengah yang berpangkat Kolonel, yang seharusnya lebih mengerti untuk mempertanggungjawabkan atas kesalahan yang dilakukan.
Oleh karena itu, tindakan itu mesti diganjar hal setimpal.
"Saya berharap Kolonel P dipecat dari institusi TNI begitu juga dengan 2 prajurit TNI yang bersama-sama dengan Kolonel P pada saat kejadian tersebut," tutur dia.
Sebelumnya, Andika mengatakan para pelaku sekarang telah ditahan di penjara militer tercanggih.
Panglima TNI ini menyampaikan, pihaknya telah mengumpulkan tim penyidik maupun Oditur Militer untuk melakukan penuntutan terhadap ketiga prajurit tersebut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News