GenPI.co - Anggota Komisi VI DPR Achmad Baidowi menegaskan bahwa perpindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur bukan hanya masalah fisik.
Menurut Baidowi, perpindahan ibu kota menyangkut unsur manusia yang ada di dalam kedua wilayah tersebut.
“Jika perpindahan terjadi, akan terjadi akulturasi budaya yang sangat beragam di wilayah IKN,” ujarnya dalam diskusi “RUU IKN dalam Perspektif Ilmu Pemerintahan”, Rabu (29/12).
Perpindahan ibu kota juga akan menyebabkan pergerakan manusia yang mencapai jutaan orang.
“Termasuk para aparatur sipil negara (ASN) yang sudah bertahun-tahun mengabdi serta bekerja dan berkeluarga di Jakarta, pasti perpindahannya tak mudah,” ujarnya.
Meskipun begitu, perpindahan ibu kota tetap memberikan harapan penghidupan yang lebih baik untuk masyarakat indonesia.
“Baik dalam segi ekonomi, sosial, kemasyarakatan, dan pemerintahan,” ungkapnya.
Pelayanan publik di IKN pun diharapkan bisa jauh lebih baik dibandingkan saat ibu kota masih di Jakarta.
“Rentang kendali yang lebih peka itu disebabkan oleh letak IKN yang benar-benar berada di tengah-tengah Pulau Kalimantan,” tuturnya.
Baidowi pun berharap semua aspek yang diprediksi terjadi dapat mengembangkan iklim ekonomi dan investasi nasional.
“Namun, pertumbuhan ekonomi ini juga harus diselaraskan dengan kepentingan lingkungan serta sosial-budaya masyarakat di IKN,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News