GenPI.co - Peneliti KoDe Inisiatif Ihsan Maulana menyoroti beberapa calon tertentu yang terkesan tidak kompeten dalam isu kepemiluan.
Kritik terhadap kinerja Tim Seleksi KPU-Bawaslu ini merupakan kajian dari Perludem, Netgrit, PUSaKO, dan KoDe Inisiatif.
Ihsan mempertanyakan mengapa calon yang seperti tak paham isu kepemiluan ini bisa lolos sampai tahap ini.
"Calon yang diwawancarai terkesan tidak cakap dalam kepemiluan, tetapi dapat lulus CAT," kata Ihsan kepada GenPI.co, Senin (3/12).
Padahal, semestinya CAT harusnya mampu menyaring calon yang lulus tahap berikutnya.
Ihsan menyebut, seharusnya yang lolos di tahap ini merupakan figur yang mumpuni dalam kepemiluan.
"Dengan demikian, di tahap wawancara ini Timsel bisa lebih melakukan pendalaman pengetahuan teknis. Tidak sekedar pernyataan-pernyataan umum semata," katanya.
Ihsan mengatakan, catatan ini diharapkan dapat membantu Timsel menyeleksi calon anggota KPU-Bawaslu yang independen dan berintegritas.
Sebab, bukan tidak mungkin dalam masa pandemik dan keserentakan Pemilu tantangan demokrasi kian berat.
"Terdapat berbagai kebijakan dan tindakan anggota Timsel selama wawancara berlangsung yang dapat menjauhkan dari upaya menghasilkan kemandirian lembaga penyelenggara Pemilu sebagaimana ditentukan Pasal 22E ayat (5) UUD 1945," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News