GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menyoroti Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur yang bergejolak.
Seperti diketahui, kericuhan Demokrat NTT terjadi dalam agenda pemilihan ketua DPD provinsi tersebut.
Kader yang tidak terima dengan hasil pemilihan diketahui membuat aksi bakar bendera atribut partai.
Menanggapi hal itu, Fernando angkat bicara.
Fernando mengatakan, kekecewaan kader Partai Demokrat NTT atas hasil Musda menambah daftar gagalnya AHY dalam mendengarkan aspirasi kader partainya sendiri di daerah.
"Sebelumnya kader Partai Demokrat Riau juga meluapkan kekecewaan mereka atas hasil Musda dengan membakar atribut Partai Demokrat," kata Fernando kepada GenPI.co, Selasa (4/12).
Jika tak segera ditangani, Fernando meyakini akan ada daerah lain yang juga meluapkan kekecewaan atas hasil Musda.
"Sebaiknya AHY belajar lagi dalam memimpin organisasi dan membangun demokrasi di internal Partai Demokrat," katanya.
Fernando khawatir akan makin banyak daerah yang kecewa dan akhirnya meninggalkan Partai Demokrat.
Pengamat ini mewanti-wanti AHY jangan terlalu bermimpi Demokrat akan mencapai dua digit perolehan suaranya.
Sebab, fokusnya ialah kader-kader di daerah yang kecewa.
"Apalagi membangun mimpi untuk menjadi capres atau cawapres, jadi ketum Partai Demokrat saja belum mampu," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News