Herzaky Mahendra Tegas, Presidential Threshold 20 Persen Gugur

07 Januari 2022 08:50

GenPI.co - Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra blak-blakan mengungkapkan alasan ambang batas presiden 20 persen sudah tidak relevan untuk digunakan.

"Ambang batas presiden 20 persen jika terus dipaksakan, menunjukkan kehendak oligarki yang diperjuangkan, bukan kedaulatan rakyat," tegas Herzaky kepada GenPI.co, Kamis (6/1).

Dia menjelaskan, jika ambang batas presiden masih menggunakan hasil pileg lima tahun sebelumnya dinilai tidak masuk akal.

BACA JUGA:  Air Rebusan Kayu Manis Campur Madu Khasiatnya Dahsyat, Wow Banget

"Sudah tidak relevan menggunakan ambang batas presiden, karena pileg dan pilpres kini serentak," jelas Herzaky.

Politikus Partai Demokrat itu mengatakan alasan penguatan sistem presidensial yang dulu digunakan untuk mengadakan ambang batas presiden 20 persen, sudah gugur dengan sendirinya.

BACA JUGA:  Air Rebusan Serai Campur Lemon Khasiatnya Dahsyat, Cespleng

Herzaky mengatakan, calon presiden dan calon wakil presiden yang maju berlaga seharusnya mewakili kekuatan terkini, karena pileg dan pilpres dilaksanakan serentak.

"Bukan yang mewakili kekuatan politik lima tahun sebelumnya," ungkapnya.

BACA JUGA:  Air Rebusan Daun Jeruk Nipis Khasiatnya Dahsyat, Cespleng Banget

Sebab, kata Herzaky dalam lima tahun, peta politik nasional berubah sangat signifikan.

"Hanya, karena kini oligarki terancam oleh kekuatan prorakyat, mereka terus memaksakan ambang batas presiden 20 persen untuk dipertahankan," bebernya.

Karena itulah, Partai Demokrat mendukung penuh perjuangan berbagai elemen masyarakat yang mengajukan judicial review ke mahkamah Konstitusi (MK) terkait ambang batas presiden 20 persen.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co