GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS ikut buka suara terkait isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan maju lagi pada 2024, tetapi sebagai wakil presiden.
Adapun, yang menjadi presidennya ialah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Fernando mengatakan, politik memang seperti membuka segelas kemungkinan.
"Isu Jokowi sebagai wakil presiden pada 2024 berdasarkan UUD 1945 dan UU Pilpres dimungkinkan," jelas Fernando kepada GenPI.co, Minggu (16/1).
Akan tetapi, jika isu ini sampai menjadi kenyataan, Jokowi akan dirugikan.
Sebab, sangat mungkin masyarakat akan berpikir bahwa Jokowi haus kekuasaan karena mau mencalonkan lagi walau menjadi wakil.
Pada saat yang sama, PDIP yang menjadi partainya Jokowi pun akan turut mendapat citra negatif.
"Akan muncul penilaian di masyarakat bahwa PDIP tidak bisa menciptakan kader dan melakukan regenerasi kepemimpinan kalau mengusung Jokowi sebagai cawapres," ungkapnya.
Padahal, Fernando melihat saat ini ada beberapa kader PDIP yang potensial.
Menurutnya, kader-kader PDIP ini tidak kalah kemampuannya dengan Jokowi.
"Apabila duet Prabowo dan Jokowi terjadi, yang diuntungkan ialah Prabowo dan Gerindra," bebernya.
Fernando lantas mewanti-wanti agar PDIP sebaiknya jangan menanggapi wacana yang akan mencalonkan Jokowi sebagai cawapres tersebut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News