Pernah Tersandung Kasus Hukum, Ahok Masih Bisa Jadi Kepala IKN?

GenPI.co - Pengamat politik sekaligus pendiri lembaga survei Kedai Kopi Hendri Satrio memberi tanggapan terkait sosok yang akan menjadi kepala otorita Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Menurut Hendri, siapa pun memiliki kesempatan untuk dipilih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi kepala IKN karena keputusan berada di tangannya seorang.

Salah satu sosok yang digadang-gadang bakal menempati posisi tersebut adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang pernah berstatus sebagai narapidana.

BACA JUGA:  Akademisi: Rumor Jokowi Punya Utang Politik kepada Ahok

"Semua, kan, terserah Pak Jokowi. Ya, dia pastinya punya pertimbangan yang matang termasuk dari sisi hukum," ujar Hendri Satrio kepada GenPI.co, Senin (24/1).

Menurut Hendri Satrio, Jokowi akan mempertimbangkan jika sosok tersebut memiliki kriteria yang disukainya.

BACA JUGA:  Sebut Ahok Tidak Layak, Akademisi Beri Jokowi Saran Kece

"Kalau memang dari sisi hukum Pak Ahok tidak bisa menjadi kepala otorita IKN, ya, enggak apa apa. Kalau enggak boleh, enggak mungkin dipilih Pak Jokowi," ucapnya.

Lebih lanjut, Hendri menjelaskan bahwa kepala otoritaria IKN masih bersifat badan, sehingga Ahok masih punya kesempatan.

BACA JUGA:  Menakar Peluang Ahok Menjadi Kepala IKN, Begini Kata Pengamat

"Jadi, kalau saya tidak salah, hal ini tidak sama dengan aturan kepala daerah yang tidak boleh dijabat oleh orang yang tuntutannya 5 tahun penjara," ucapnya.

Meski begitu, dirinya percaya Presiden Jokowi akan mempertimbangkan semua hal, termasuk dari aspek hukum.

Seperti diketahui, Ahok pernah mendekam di penjara selama 2 tahun akibat kasus penistaan agama pada 2017.

Ia dinyatakan terbukti bersalah melakukan penodaan agama karena pernyataan soal Surat Al-Maidah 51 saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. (*)