GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang menilai, pasangan calon yang mengikuti Pilpres 2024 seharusnya tidak perlu terlalu banyak.
Menurut Ngorang, calon presiden yang mengikuti kontestasi cukup dua sampai tiga paslon saja.
“Oleh karena itu, presidential threshold (PT) 0 persen itu tak memiliki urgensi untuk digugat dan dijalankan dalam waktu dekat,” ujarnya kepada GenPI.co, Jumat (28/1).
Ngorang mengatakan bahwa PT 0 persen akan membuka kesempatan bagi siapa pun untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Namun, jumlah calon presiden yang terlalu banyak akan membuat masyarakat kebingungan.
“Masyarakat saat ini sudah memiliki preferensi dari tokoh politik yang memiliki jabatan publik. Preferensi itu tergambar dari hasil-hasil survei politik,” katanya.
Menurut dia, preferensi masyarakat seharusnya bisa membantu para partai politik untuk mengusung calon yang memang sudah disukai atau dapat perhatian masyarakat.
“Partai politik juga tak seharusnya mencalonkan seseorang yang tak dikenal masyarakat atau tidak berprestasi,” tuturnya.
Oleh karena itu, hasil survei dapat mencerminkan suara masyarakat, apalagi riset tersebut dilakukan dengan metodologi ilmiah yang ketat.
“Aneh jika seseorang yang tak pernah masuk survei, kemudian tiba-tiba mencalonkan diri dalam pilpres. Siapa memangnya yang akan memilih?” ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News