GenPI.co - Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago blak-blakan mengatakan bahwa kegagalan pembangunan di daerah pinggiran adalah masalah struktural, bukan parsial.
Oleh karena itu, permasalahan tersebut tak bisa diatasi hanya dengan penganggaran pembangunan jangka pendek dan menengah di wilayah tersebut.
"Perlu kita berbicara soal keberlanjutan dan ketahanan," ujar Andrinof Chaniago dalam kegiatan "Ibukota Baru untuk Siapa?", Jumat (28/1).
Andrinof pun mengatakan bahwa glorifikasi Jawa-sentris membuat pulau tersebut makin berada pada titik kritis.
Pulau Jawa diprediksi akan mengalami gangguan ketahanan pangan akibat alih fungsi lahan menjadi permukiman.
"Ada alih fungsi lahan ribuan hektar di Pulau Jawa, padahal lahan tersebut bisa mengatasi ketahanan pangan di Pulau Jawa," kata Andrinof Chaniago.
Oleh karena itu, pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan akan menjadi solusi efektif untuk mengatasi hal tersebut.
Andrinof memaparkan pemindahan ibu kota akan mulai mengubah pola pikir masyarakat untuk tak mencari peluang kerja di Jakarta atau kota besar lain di Pulau Jawa.
Hal tersebut tentu akan bisa mengurangi beban lingkungan di Pulau Jawa.
"Ini masalah pemerataan kesejahteraan yang sudah menyangkut pada ketimpangan SDM akibat urbanisasi terus menerus ke Pulau Jawa," ujar Andrinof Chaniago.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News