GenPI.co - Pengamat Sosial dan Politik Rocky Gerung menilai bahwa ibu kota negara (IKN) baru sudah memiliki banyak masalah, meskipun belum selesai dibangun.
Rocky Gerung menilai, hal tersebut disebabkan oleh tidak leganya masyarakat dalam menerima fakta bahwa ibu kota harus pindah.
"Survei menunjukkan bahwa 80 persen orang Indonesia tidak mau ibu kota dipindah ke Kalimantan," jelas Rocky Gerung dalam kegiatan "Hajatan RI: Pemilu dan IKN", Jumat (28/1).
Menurut Rocky, gagasan besar perihal pemindahan ibu kota sebenarnya tak bermakna.
Misalnya, pemerintah menyebut ada 5 juta orang yang direncanakan untuk dipindahkan ke IKN sebagai salah satu bentuk transmigrasi.
"Itu seharusnya dilihat sebagai upaya penghapusan etnis. Ada 5 juta orang masuk Kalimantan, berarti penduduk asli tersingkir," ungkapnya.
Selain itu, upaya pemerintah untuk menjadikan penduduk asli sebagai warga IKN juga sia-sia. Pasalnya, Rocky menilai ada perbedaan status sosial antara penduduk asli dan pendatang.
Lebih lanjut, Rocky Gerung juga menilai bahwa apa yang digambarkan oleh pemerintah perihal cita-cita pembangunan IKN bukanlah hal utopis.
Pasalnya, utopia adalah gambaran tentang sebuah tempat yang mengandung banyak keindahan dan harapan di dalamnya.
"IKN itu sekarang sudah tak ada harapan dan keindahan, bahkan IKN ini sekarang adalah kakotopia, yaitu kekacauan," kata Rocky Gerung.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News