GenPI.co - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD blak-blakan membeberkan tiga jenis ekstremisme yang dapat mengarah pada tindakan terorisme dan intoleransi.
Tiga jenis ekstremisme yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa itu, ialah jihadis, takfiri, dan ekstremisme ideologis.
Jihadis, menurut Mahfud MD ialah jenis paling ekstrem yang meyakini melakukan pembunuhan kepada orang lain yang tidak sepaham.
"Ekstremisme ini contohnya adalah ISIS dan beberapa kelompok terorisme di Indonesia," ujar Mahfud pada acara Rapat Pimpinan Nasional Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Jam’iyyah Ahli Thoriqoh Mu’tabaroh Indonesia (JATMI), di Jakarta, Kamis (3/2).
Mahfud MD menjelaskan bahwa jihadis tidak hanya menyerang kelompok yang dianggap sebagai lawan, tetapi juga pihak yang dipandang menghalangi tujuan mereka.
Jenis selanjutnya, takfiri ialah paham yang menganggap paham lain walaupun satu agama, adalah paham yang sesat, kafir, yang tidak saja harus dijauhi, tetapi harus dimusuhi.
"Identifikasi kelompok tidak hanya pada level pemikiran, tetapi juga pada simbol-simbol tertentu, misalnya cara berpakaian," kata Mahfud MD.
Jenis ekstremisme terakhir yang lunak, tetapi tetap berbahaya ialah ekstremisme ideologis.
Ekstremisme ideologis memiliki paham tertentu yang dianggap paling benar dan menyalahkan paham yang dianut orang lain, bahkan paham nasional, seperti Pancasila pun disebut sesat.
"Mereka berupaya mengubah Pancasila dengan memengaruhi pemikiran melalui lembaga pendidikan dan diskusi, serta brosur-brosur penyusupan bahwa Pancasila salah dan harus diganti," jelas Mahfud MD.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News