Ray Rangkuti Bongkar Efek Buruk Kampanye Pemilu 2024 Diperpendek

GenPI.co - Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti mengaku keberatan jika masa kampenye pada Pemilu 2024 diperpendek lagi.

Meskipun demikian, Ray juga memahami argumen dari pemerintah yang menginginkan masa kampanye Pemilu 2024 dipendekkan.

Sebab, masa kampanye yang panjang juga memunculkan kekhawatiran berbagai konflik di masyarakat.

BACA JUGA:  Please, Jangan Beli 3 Aset Kripto Koin Micin Ini

“Ada juga pengakuan dari anggota komisi II yang boleh jadi pandangan parpol, juga agak keberatan dengan perpanjangan masa kampanye karena pembiayaan yang mahal,” kata Ray Rangkuti dalam Webinar Masa Kampanye 2024 Dipendekkan: Siapa Untung, Siapa Rugi?, Jumat (4/2).

Alih-alih setuju, Ray Rangkuti menyebut memperpendek masa kampanye bisa punya efek buruk.

BACA JUGA:  Ucapan Mardani Telak Banget, Jokowi Jilat Ludah Sendiri

Menurutnya,memperpendek masa kampanye ini dirasa kurang adil bagi para tokoh politik dan parpol baru pada Pemilu 2024.

“Kesempatan yang sama itu sebetulnya penting, bahwa parpol dan caleg lama tidak masalah soal keterkenalan,” katanya.

BACA JUGA:  Pengamat Bongkar Aksi Terselubung Anies Baswedan, Nggak Nyangka

Padahal, Ray mengatakan, keterkenalan juga menjadi syarat penting untuk meningkatkan elektabilitas.

Oleh karena itu, melihat soal masa kampanye ini harus dipandang sebagai sesuatu yang prinsipil.

Pasalnya, tahapan ini begitu penting karena parpol dan caleg akan berlomba mengenalkan diri serta visi dan misi mereka ketika menjabat nanti.

“Masa kampanye juga memberikan pembelajaran bagi masyarakat untuk mengetahui siapa kandidat wakil rakyat mereka,” katanya.

Ray mengatakan, bagi mereka tokoh politik baru dan parpol baru, harus berdahapan dengan masa kampanye yang pendek tentu akan jadi masalah tersendiri.

Sebab, mereka membutuhkan waktu panjang untuk memperkenalkan diri ke masyarakat.(*)