GenPI.co - Anggota DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo merespons pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akan memberi Rp 10 juta untuk warga DKI jika jadi gubernur.
Rio mengatakan Dedi Mulyadi perlu memahami fungsi serta tujuan dari APBD, sehingga minimal mampu membedakan APBD dan bantuan sosial (bansos).
“Jadi tidak lagi sesat pikir dalam membedakan keduanya,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (10/5).
Dia menyebut APBD milik DKI Jakarta setiap tahunnya memang Rp 90 triliun. Tetapi ibu kota negara punya lima kota adminstrasi dan satu kabupaten yang tak punya status otonom.
Rio menyampaikan daerah itu pun tak punya APBD sendiri seperti wilayah lain di Indonesia. Oleh karena itu, APBD DKI merupakan gabungan dari kota yang ada.
“Ini berbeda dengan daerah yang punya otonomi, yaitu DPRD Kabupaten atau Kota bisa mengajukan APBD sendiri,” tuturnya.
Menurut dia, jika narasi itu terus berkembang maka bisa berdampak negatif untuk DKI Jakarta. Padahal fungsi dari APBD berbeda dengan bansos.
Dedi Mulyadi sebelumnya saat acara Munas Asosiasi DPRD Provinsi Seluruh Indonesia (ADPSI) 2025 di Bandung menyebut APBD DKI ada Rp 90 triliun.
Sedangkan penduduk di DKI Jakarta hanya sekitar 10 juta. Dia menyebut jika menjadi Gubernur DKI maka dirinya pun akan membagi APBD itu ke warga.
“Jika di Jakarta dari 10 juta ada 2 juta kepala keluarga, itu orang Jakarta bisa digaji per kepala keluarga Rp 10 juta. Kalau saya gubernurnya, saya bagi,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News