GenPI.co - Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menyoroti pengadaan mobil baru Istana Kepresidenan senilai Rp8,35 miliar.
Kendaraan baru yang akan digunakan untuk antar jemput tamu negara itu pun menuai kontroversi.
Jamiluddin menilai anggaran tersebut cukup berlebihan dan tidak tepat di situasi Indonesia saat ini.
"Bagi rakyat yang terpuruk ekonomi akibat pandemi Covid-19, uang sebesar itu tentu dinilai sangat besar," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Selasa (8/2).
Menurut Jamiluddin, anggaran sebesar itu lebih baik dialokasikan untuk membantu rakyat di masa krisis akibat pandemi.
"Istana terkesan lebih mementingkan mobil baru untuk antar jemput tamu negara. Sementara, sebagian rakyatnya untuk makan normal saja sudah sulit," ucapnya.
Tak hanya itu, Jamiluddin juga menyoroti utang negara yang terus bertambah.
Dalam kondisi keuangan negara seperti itu, Jamiluddin menilai Istana tak pantas membeli mobil baru hanya untuk kepentingan antar jemput tamu negara.
"Kesannya, Istana seperti besar pasak daripada tiang," tegasnya.
Dengan adanya wacana ini, Jamiluddin menilai pihak istana sudah kehilangan sense of crisis.
Menurut akademisi dari Universitas Esa Unggul itu, istana seolah sudah tak punya empati atas kesulitan rakyatnya.
"Oleh karena itu, sudah saatnya Presiden Jokowi menunda pembelian mobil baru tersebut," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News