GenPI.co - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul angkat suara terkait kericuhan yang terjadi di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Seperti diketahui, kericuhan sempat terjadi di Desa Wadas yang berujung penangkapan warga desa.
"Pertama ini sebagai ujian bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sejauh mana dia bisa menyelesaikan terkait Wadas ini," jelas Adib Miftahul kepada GenPI.co, Jumat (11/2/2022).
Menurut Adib Miftahul, hal ini akan menjadi titik balik untuk Ganjar Pranowo.
Pasalnya, ada banyak keuntungan yang akan didapatkan orang nomor satu di Jawa Tengah itu jika berhasil menyelesaikan masalah ini.
Tidak hanya itu, dirinya juga yakin sejak awal bahwa Ganjar Pranowo cukup mampu untuk meredakan ketegangan.
"Ketika dia datang ke lapangan, dia bisa berkomunikasi atau berdialog dengan warga dengan cair dan riang. Saya kira ini kemampuan Ganjar," ungkapnya.
Oleh sebab itu, menurut Adib, Ganjar Pranowo akan mendapatkan banyak sorotan terkait cara yang digunakannya untuk menyelesaikan masalah di lapangan.
"Bagaimanapun juga, publik akan melihat sejauh mana Ganjar Pranowo bisa menyelesaikan sebuah persoalan," tuturnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Ganjar Pranowo telah minta maaf kepada warga Desa Wadas, Purworejo, atas penyerbuan aparat.
"Saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo dan Desa Wadas. Karena kejadian kemarin ada yang merasa betul-betul tidak nyaman," ujar Ganjar saat menggelar jumpa pers di Mapolres Purworejo, Rabu (9/2).
Ganjar Pranowo menegaskan, dirinya akan bertanggungjawab atas peristiwa yang terjadi di Desa Wadas itu. Termasuk terkait sejumlah masyarakat yang diamankan oleh aparat, dirinya meminta untuk dibebaskan.
"Saya intens komunikasi dengan Kapolda, Wakapolda, dan lainnya, memantau perkembangannya. Hari ini akan dilepas untuk dipulangkan," kata Ganjar Pranowo.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News