GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang menilai Presidential Threshold (PT) 0 persen justru rawan digunakan untuk praktik politik uang.
Pasalnya, siapa pun jadi bisa mencalonkan diri sebagai presiden hanya dengan modal uang banyak.
“Mereka tak peduli untuk menghamburkan uang, asalkan bisa terpilih jadi presiden. Lalu, bagaimana kalau benar-benar terpilih?” ujar Philipus Ngorang kepada GenPI.co, Senin (14/2).
Ngorang menegaskan bahwa hal tersebut dapat membahayakan Indonesia di masa mendatang.
Sebab, presiden yang terpilih dan menang bukan karena murni pilihan hati rakyat, tetapi akibat politik uang.
“Bisa saja ada tokoh yang dulu dalam survei calon presiden favorit masyarakat tidak masuk, tetapi tiba-tiba mengalahkan mereka yang merajai survei selama ini,” ungkapnya.
Menurut Ngorang, para tokoh yang selalu merajai survei adalah murni pilihan masyarakat.
Pasalnya, masyarakat cenderung akan memilih tokoh politik yang sudah terlihat rekam jejak lama dan baik.
Penilaian masyarakat tersebut akan berpengaruh pada elektabilitas masing-masing tokoh politik.
“Para tokoh politik yang sudah mengantongi elektabilitas tinggi, mungkin tanpa uang banyak pun bisa saja mereka menang,” pungkas Ngorang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News