Ucapan Nusron Pedas, Singgung Menteri Dungu di Pemerintah Jokowi

24 Februari 2022 23:48

GenPI.co - Politikus Partai Golkar, Nusron Wahid, membeberkan beberapa problem di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Dia menilai ada gap antara perilaku Jokowi dengan menteri-menterinya.

"Adanya gap antara perilaku presiden dan perilaku para pembantunya," ujar Nusron Wahid yang juga merupakan anggota Komisi VI DPR dalam acara Adu Perspektif 'Siapa Puas dengan Jokowi', Rabu (23/2/2022).

BACA JUGA:  Pernyataan Rocky Gerung Menggelegar, Sebut Jokowi Terlibat

Tak hanya itu, Nusron juga menyebutkan ada 'menteri dungu' di pemerintahan Presiden Jokowi.

Menurutnya, Menteri tersebut dinilai lambat menerjemahkan perintah Jokowi.

BACA JUGA:  Ketua JoMan Bela Munarman, Lempar Bara Api ke Pendukung Jokowi

"Yang kedua adalah problem kelambatan untuk merespons tentang kejadian yang terjadi di masyarakat," tegas Nusron.

Dia mencontohkan ketika situasi batubara langka, Jokowi cepat memerintahkan Menteri ESDM untuk melarang ekspor batubara.

BACA JUGA:  Nusron Wahid Bongkar Restrukturisasi Utang Garuda: Ujungnya Mati

"Tapi ketika minyak goreng itu sudah lama berlarut-larut. Saya di DPR sudah mengingatkan perlunya DMO (domestic market obligation), dan DPO (domestic price obligation) dengan harga tertentu untuk CPO (crude palm oil/kelapa sawit mentah) kita terutama bagi mereka yang memproduksi minyak goreng," terang Nusron.

Namun, Menteri tersebut malah tidak merespons dengan cepat dalam menangani permasalahan itu. 

"Itu sudah sekitar 4 bulan yang lalu, menterinya tidak merespons, padahal presiden berkali-kali ngomong bahwa kita perlu kebijakan yang pro rakyat mementingkan keadilan rakyat tetapi menterinya ragu-ragu, menteri perdagangannya," ungkapnya.

Ketika situasi makin sulit, pemerintah barulah memberlakukan DMP dan DPO pada 1 Februari lalu.

Akan tetapi, situasi hari ini makin tidak terkendali karena minyak masih langka.

Untuk itu, pemerintah disarankan 'berperang' dengan melarang ekspor CPO.

Dia menduga dengan kebijakan ini pasti ada korban, contohnya petani CPO.

"Namanya 'perang' ketika bom diledakkan ya pasti akan mematikan anak kecil, mematikan ibu-ibu, tetapi selamat dulu, menang dulu. Nanti tinggal ditata 2 bulan pasti akan ada equilibrium mana yang perlu dibenahi ini," tutur Nusron.

Kemudian Nusron kembali menyinggung 'menteri dungu', seperti apa yang sering disampaikan oleh Rocky Gerung.

"Memang beberapa level menterinya, ya mungkin yang dimaksud dungu oleh Rocky (Gerung) para menterinya itu jangan-jangan," imbuh Nusron.

Mendengar hal tersebut, Rocky Gerung lantas meminta Nusron berbicara secara keras lagi untuk mengulang soal 'menteri dungu'.   

"Diulang-diulang agak keras ngomongnya," timpal Rocky Gerung yang turut hadir di acara tersebut.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co