GenPI.co - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kornas-Jokowi, Akhrom Saleh menganalisis gaya komunikasi di Kabinet Indonesia Maju. Ada dugaan kuat menteri yang keluar dari visi dan misi Presiden Jokowi.
Menurut Akhrom, kondisi itu terjadi karena ada beberapa kebijakan yang mulus dikeluarkan, tetapi menimbulkan polemik di masyarakat.
"Saya kira ini ialah bentuk kontrol kami mengingatkan para menteri di kabinet agar menjalankan visi misi Presiden dan Wakil Presiden," ujar Akhrom kepada GenPI.co, Kamis (24/2).
Akhrom menjelaskan Menteri Ketanagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah perlu mendapat perhatian serius karena memicu kegagaduhan.
Polemik yang dimaksud, lanjut dia, terkait Permenaker No 2 tahun 2022 yang memicu amarah masyarakat pekerja soal Jaminan Hari Tua (JHT) bisa cair pada usia 56 tahun.
Menurut dia, lemahnya pemahaman Menteri Ketenagakerjaan dalam mengeluarkan peraturan terkait JHT harus mendapat peringatan.
"Ini contoh nyata kalau Menteri tersebut tidak seirama dengan visi dan misi Presiden Jokowi. Untuk itu, hal yang seperti ini kita hadir mengingatkannya," jelasnya.
Selain itu, Akhrom mengaku pihaknya menyoroti Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi terkait banyaknya masalah kebutuhan bahan pokok masyarakat.
Sebab, kelangkaan minyak goreng hingga kenaikan beberapa bahan pokok jelas memberatkan masyarakat.
"Sudah setahun lalu, kami mengawasi Mendag. Jika tidak bisa mengontrol bahan pokok, sebaiknya pecat saja Mendag Lutfi," tegasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News