Prabowo: Perang Zaman Sekarang Harus Didukung Teknologi Canggih

02 Maret 2022 02:40

GenPI.co - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berpendapat perang antar negara karena seiring kecanggihan teknologi.

Peperangan ini mensyaratkan penggunaan kemajuan teknologi, kecerdasan buatan (AI), satelit, dan robotik.

Meski begitu, kehebatan teknologi itu tidak serta merta menghilangkan peperangan langsung secara fisik atau berhadap-hadapan. Dalam teori, pertempuran itu dikenal sebagai perang generasi pertama.

BACA JUGA:  Pasukan Ukraina Pakai Peluru Lemak Babi, Mematikan!

“Kita tidak bisa lagi sekadar membayangkan peperangan atau menghadapi musuh dengan bertemu secara langsung (face to face) di medan perang seperti pada zaman dahulu," ujar Prabowo dalam pengantar buku ‘Ekonomi Pertahanan: Menghadapi Perang Generasi Keenam’ karya Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, dikutip Senin (28/2).

Mantan Danjen Kopassus tersebut menceritakan, sehari sebelum pelantikan lulus Taruna, seorang jenderal dari Jakarta datang ke Lembah Tidar, Magelang.

BACA JUGA:  Ruhut Semprot Kontraktor Pembangunan Sirkuit Formula E, Jleb

Di hadapan para Taruna, sang jenderal memberikan ceramah kepada para calon perwira. Intinya, jenderal tersebut meminta para Taruna rajin belajar.

Tidak hanya ilmu militer tetapi juga sosial politik dan lainnya. Ini karena Indonesia tidak akan perang dalam kurun waktu 25 tahun ke depan.

BACA JUGA:  Ucapan Yusril Ihza Mahendra Keras, Sebut Presiden Jokowi

“Belajar sospol, belajar ini dan itu. Bener enggak itu? Tentang dwifungsi, pokoknya enggak akan ada perang. Itu saya ingat Desember tahun 1974,” ucap Prabowo.

Tetapi ucapan jenderal tadi meleset. Pada Desember 1975 pecah perang di Timor-Timur (kini Timor Leste).

Pada Maret 1976, Prabowo yang telah selesai pendidikan kecabangan dasar, Para Komando dan lainnya bahkan diterjunkan dalam operasi di wilayah tersebut.

“Bulan Maret saya tiba di Tim-tim. Belum satu tahun ramalan jenderal itu tidak benar,” ucap Prabowo.

Berkaca dari pengalaman itu, Prabowo menegaskan Indonesia harus selalu dalam keadaan siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan. Meskipun dalam kondisi damai, tidak berarti potensi terjadi perang sama sekali. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co