GenPI.co - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menduga akan ada pengulangan cerita romansa antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan alias PDIP dan Partai Gerindra pada Pemilu 2024.
Merujuk hubungan Partai Gerindra dan PDIP pada 2009, Adib Miftahul menilai, hubungan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bisa berlanjut hingga 2024.
"Salah satu kekuatan besar nanti di 2024 ada poros PDIP-Partai Gerindra, dengan begitu ada kemungkinan perjanjian batu tulis reborn akan terjadi,” kata Adib Miftahul kepada GenPI.co, Jumat (4/3).
Menurut Adib Miftahul, perjanjian batu tulis reborn tersebut telah terbaca sejak ketua umum Partai Gerindra masuk ke dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menhan.
"Akan tetapi, semuanya kembali ke Megawati. Semuanya, kan, tergantung beliau. Militansi PDIP semuanya tergantung titah Bu Mega," tegas Adib Miftahul.
Adib Miftahul menilai, militansi PDIP telah mengakar. Bahkan, Adib Miftahul mengatakan bahwa semua kader akan tunduk dengan titah Megawati untuk Pilpres 2024.
Selain itu, menurut Adib Miftahul, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun akan mengikuti apa yang diperintahkan oleh Megawati.
"Kalau pun Ganjar tidak diusung jadi calon presiden, dia tidak akan pindah partai atau menggunakan kendaraan politik lain. Militansi dan soliditas PDIP sudah mendarah daging," jelas Adib Miftahul.
Menurut Adib Miftahul, bahwa Presiden Jokowi, Megawati, dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh akan menjadi king maker dalam pilpres 2024.
"Kenapa ada Surya Paloh? Karena kemesraan Jokowi dan Surya Paloh ini sudah ditunjukkan dalam peresmian NasDem Tower," ungkap Adib Miftahul.
Adib Miftahul menduga Surya Paloh akan melepaskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, jika ada deal politik tingkat dewa antara 3 tokoh tersebut.
"Ada kemungkinan mereka akan mencetuskan sekaligus menjadi poros untuk batu tulis reborn tersebut," ujar Adib Miftahul.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News