Pakar Beber Perbedaan Jokowi dengan Luhut Binsar, Dahsyat

20 Maret 2022 12:40

GenPI.co - Pakar komunikasi dan politik Emrus Sihombing membeberkan perbedaan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. 

Hal itu disampaikan Emrus untuk merespons isu penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden yang disampaikan oleh Luhut. 

Luhut mengeklaim mempunyai big data suara 110 juta pengguna media sosial yang ingin Pemilu 2024 ditunda.

BACA JUGA:  Soal Penundaan Pemilu, Kornas Jokowi Beber Skema Elite Politik

"Ini, lah, bedanya. Jokowi adalah seorang negarawan yang taat konstitusi," ujar Emrus kepada GenPI.co, Sabtu (18/3). 

Tentu  bukan tanpa alasan Emrus menyebut Jokowi sebagai negarawan yang taat konstitusi. 

BACA JUGA:  Sukarelawan Jokowi Tegas Tolak Penundaan Pemilu 2024, Bongkar Ini

Pasalnya, Jokowi menjadikan konstitusi sebagai landasan berbangsa dan bernegara.

"Berbeda dengan Pak Luhut yang politikus yang memang berpikir secara politik," kata Emrus. 

BACA JUGA:  Teriakan Haris Azhar untuk Luhut Bisa Berbuntut Panjang, Tegas

Pernyataan yang ingin menunda Pemilu 2024 dan memperpanjang masa jabatan presiden menunjukkan bahwa Luhut bukan seorang negarawan. 

Pasalnya, secara konstitusi, masa bakti seorang presiden hanya diperbolehkan maksimal dua periode. 

"Jika ada yang mengusulkan untuk penundaan pemilu, artinya ingin melanggar konstitusi,”  jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co