GenPI.co - Densus 88 Antiteror Mabes Polri berhasil membongkar siasat lima terduga teroris berinisial, MR, HP, MI, RBS, dan DK. Kelima terduga teroris ini turunan dari jaringan Daulah Islamiyah Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan kelima terduga teroris itu hanya bermain di media sosial.
Menurut Brigjen Ramadhan, mereka tergabung dalam grup Annajiyah Media Centre yang berfungsi menyebarkan poster-poster digital terkait propaganda terorisme.
"Konten yang digunakan terduga teroris media sosial ini sama dengan ISIS. Jadi, mereka mendapat materi dari sana dan diterjemahkan ke bahasa Indonesia," jelas Brigjen Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta (24/3).
Brigjen Ramadhan menjelaskan, siasat terduga teroris menyebar propaganda itu melalui berbagai media sosial, seperti Instagram dan Telegram.
Menurutnya, tujuan dari penyebaran poster propaganda itu berbagai macam, sehingga memicu orang lain melakukan tindakan teror.
"Poster tersebut juga bisa menimbulkan rasa takut. Ini yang dimunculkan, ya," ungkapnya.
Meski begitu, Brigjen Ramadhan enggan merinci bentuk poster-poster propaganda terorisme tersebut.
Menurutnya, hal itu digunakan agar tidak menjadi contoh bagi kelompok teror di Indonesia.
"(Kami) memang tidak bisa ditunjukkan bentuk-bentuk posternya," kata Brigjen Ramadhan.
Seperti diketahui, Densus 88 berhasil meringkus lima terduga teroris yang terlibat ISIS di lokasi yang berbeda.
Mereka diringkus sejak 9 hingga 15 Maret 2022, yakni di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Jakarta Barat, Lampung, dan Tangerang Selatan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News