GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pesan penting kepada bawahannya terkait inflasi domestik akibat konflik militer Rusia dan Ukraina.
Jokowi meminta seluruh jajaran di pemerintah pusat, pemda, dan BUMN untuk mencegah kenaikan inflasi domestik yang diakibatkan disrupsi ekonomi global, mulai dari pandemi hingga konflik Rusia-Ukraina.
“Inflasi ini semua gubernur, bupati, wali kota, serta dirut BUMN harus mengerti dan bisa cari jalan keluarnya,” ujarnya dilansir dari Antara, Jumat (25/3).
Menurut Jokowi, ancaman inflasi tak hanya dihadapi Indonesia, tetapi juga seluruh negara di dunia.
“Ini memang dampak dari ketidakpastian ekonomi hingga gangguan stabilitas geopolitik dan keamanan mancanegara,” ungkapnya.
Jokowi pun mencontohkan bahwa Amerika Serikat (AS) sebagai negara ekonomi terbesar di dunia juga mengalami kenaikan inflasi hingga menjadi 7,5 persen.
Sementara itu, Turki juga mencatat kenaikan inflasi hingga nyaris 50 persen. Beruntungnya, Indonesia masih bisa mengendalikan laju inflasi di kisaran 2,2 persen.
“Saat ini semua negara mengalami kesulitan ekonomi karena pandemi covid-19, disrupsi ekonomi, hingga babak belur akibat peran. Semuanya jadi tak pasti,” tuturnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa ketidakpastian ekonomi membuat semua kepala negara dan pemerintahan harus memutak otak.
“Seluruh kepala negara dan kepala pemerintah di dunia harus bisa memutar otak dalam menentukan kebijakan yang amput meredam gejolak,” paparnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News