GenPI.co - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti menilai keputusan Panglima TNI Andika Perkasa sudah tepat.
Seperti diketahui, Andika memperbolehkan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) mendaftar dalam seleksi penerimaan prajurit TNI.
"Saya kira itu keputusan tepat. Kesalahan politik orang tua tidak boleh ditanggung oleh siapa pun, kecuali dirinya sendiri," ujar Ray kepada GenPI.co, Jumat (1/4).
Ray menegaskan bahwa aturan yang melarang keturunan PKI untuk mengabdi kepada negara tidak tepat.
Ray juga mengingatkan bahwa aturan dan batasan terkait penganut ideologi yang dilarang di tanah air sudah jelas.
“Sudah dibuat batasan yang jelas, yakni penganut paham komunisme, marxisme, dan Leninisme. Bukan keluarga mereka yang mengikuti paham yang dimaksud," jelasnya.
Ray menjelaskan bahwa Ketetapan (TAP) MPRS XXV/1966 sudah menjadi alat uji bagi orang yang ingin mendaftar TNI.
Sebelumnya, Andika memerintahkan panitia seleksi penerimaan Prajurit TNI 2022 untuk tidak membuat aturan dan larangan yang tidak berdasarkan hukum.
"Jangan mengada-ada. Saya orang yang patuh peraturan perundang-undangan. Kita melarang, pastikan punya dasar hukum,” kata Andika.
Andika pun meminta jajaran panitia seleksi penerimaan Prajurit TNI 2022 menghapus pertanyaan terkait hubungan kekerabatan calon prajurit dengan PKI.
“Zaman saya tidak ada lagi (larangan terkait, red) keturunan. Tidak, karena saya menggunakan dasar hukum,” kata Andika. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News