GenPI.co - Anggota Komisi III DPR RI Adde Rosi Khoerunnisa meminta lembaga Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menuntaskan masalah investasi bodong.
Dia berharap masalah tersebut bisa dijadikan pelajaran bagi masyarakat agar tidak terulang kembali.
“Kalau memang betul siapa orangnya, kalau bisa disampaikan ya sampaikan, kalau bisa dieksekusi, kembali kepada masyarakat agar tidak terbodohi investasi ilegal,” kata Adde dalam rapat kerja Komisi III dengan PPATK di DPR RI, Selasa (5/4).
Dalam rapat tersebut, Adde juga membeberkan informasi yang didapatnya dari Bareskrim Polri soal aliran dana ke luar negeri.
Tak tanggung-tanggung, besaran dana tersebut mencapai Rp502,88 miliar.
“Dari data Bareskrim yang sudah disampaikan tadi sebetulnya ada berapa banyak investasi ilegal yang memang sudah terdata oleh PPATK,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Adde meminta PPATK membongkar jaringan-jaringan investasi bodong yang ada di Indonesia.
“Ini penting bapak sampaikan ke masyarakat agar menjadi bahan edukasi masyarakat agar masyarakat tidak terbodohi tidak terbohongi lagi oleh investasi ilegal,” ujar politikus Golkar itu.
Adde pun menduga masih banyak jenis investasi bodong yang beroperasi di Indonesia dan hasilnya mengalir ke luar negeri.
“Sekarang mungkin bukan hanya Binomo dan Fahrenheit, mungkin ada lagi yang belum tereksplor,” pungkas Adde. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News