GenPI.co - Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga mengaku prihatin dengan tergerusnya kepercayaan publik terhadap partai politik.
Hal ini juga mengemuka dalam survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang menunjukkan partai politik, DPR dan DPD menjadi tiga institusi demokrasi berada di posisi terendah yang dipercayai publik.
"Rendahnya kepercayaan publik terhadap partai politik tentu sangat memprihatinkan," kata Jamiluddin kepada GenPI.co, Rabu (4/9).
Dia menjelaskan beberapa penyebab yang membuat publik tidak percaya lagi dengan partai politik.
"Pertama, parpol dinilai kurang memperjuangkan aspirasi rakyat. Berbagai persoalan rakyat terkesan diabaikan parpol," ujarnya.
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu mencontohkan respons partai politik terkait masalah minyak goreng.
Partai politik cenderung tak berpihak kepada rakyat. Bahkan, ada partai politik yang justru mengeritik rakyat yang antre untuk mendapatkan minyak goreng.
"Selanjutnya, kader parpol masih banyak yang melakukan tindak korupsi," ucapnya.
Perilaku koruptif ini menciderai rasa keadilan rakyat yang hidup dalam kesusahan.
"Terakhir, adanya parpol yang mengusung penundaan pemilu dan presiden tiga periode," tuturnya.
Dia menilai, tujuan dan fungsi parpol saat ini sangat bertentangan dengan harapan rakyat. Padahal, hasil survei menunjukkan, mayoritas rakyat tidak menghendaki penundaan pemilu dan presiden tiga periode.
"Jadi, sikap dan perilaku demikian seharus dijauhkan agar rakyat kembali percaya kepada parpol," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News