GenPI.co - Koordinator BEM SI Kaharuddin mengeklaim pihaknya tidak terlibat dalam kericuhan di depan gedung DPR termasuk soal penganiayaan Ade Armando, Senin (11/4).
Seperti diketahui, aksi mahasiswa yang terjadi di depan DPR berujung ricuh.
Bahkan, akademisi Universitas Indonesia Ade Armando yang berada di lokasi demo dipukuli hingga babak belur oleh oknum yang tak dikenal.
Terkait kejadian pemukulan Ade dan kekerasan lainnya, Kaharuddin menyatakan aliansi BEM SI telah mundur sebelum peristiwa itu terjadi
"Disaat kajian dan tuntutan kami diterima dan tercapai, kami melihat ada indikasi chaos. Saat itu, kami menarik mundur aliansi BEM SI," ungkapnya via telepon, Senin (11/4).
Mahasiswa Universitas Riau tersebut mengaku ada dua orang dari pihaknya yang tertinggal malah menjadi korban.
Kaharuddin terang-terangan menginginkan aksi kali ini berjalan kondusif karena tujuannya memang untuk menyampaikan aspirasi, bukan terlibat dalam kericuhan.
Mengenai aksi tersebut, memang BEM SI mengedepankan keamanan guna mencegah adanya korban dari massa aksi.
Terkait tuntutan dari mahasiswa, Kaharuddin mengaku telah menemui tiga Wakil Ketua DPR RI, termasuk Sufmi Dasco dan Kapolri Listyo Sigit.
"Berdasarkan jawaban tadi, pimpinan DPR dan Kapolri akan menyampaikan aspirasi tersebut," ucapnya.
Kaharuddin mengatakan apabila tuntutan mereka tidak terealisasi ke depannya, tidak menutup kemungkinan bakal ada gerakan-gerakan selanjutnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News