Golkar, PAN dan PPP Koalisi, Capresnya Airlangga Hartarto

13 Mei 2022 11:35

GenPI.co - Pengamat politik Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, pertemuan tiga ketum partai Golkar, PAN, PPP, merupakan kode keras menuju koalisi Pemilu 2024.

Menurutnya, ketiga partai ingin muncul memberikan alternatif pilihan pada Pilpres ke depan.

“Munculnya Golkar, PAN dan PPP bersama, memberi alternatif baru koalisi setelah publik mempersepsikan Gerindra dan PDIP akan berkoalisi di Pilpres 2024,” kata Adi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/5).

BACA JUGA:  Ini Dia Nama Pj Gubernur DKI Gantikan Anies Baswedan

Dosen UIN Jakarta ini menilai Golkar sendiri terlihat tampil sebagai partai tengah yang mampu membangun koalisi Nasionalis-Religius, dengan PAN dan PPP.

"Relatively, Golkar itu paling mudah diterima oleh partai-partai lain saat ini. Inilah kelebihan Golkar dibandingkan partai lain,” ujar pengamat politik dan peneliti LIPI tersebut.

BACA JUGA:  Pj Gubernur DKI Jakarta Diisi Orang Dekat Jokowi, Kata Pengamat

Adi mencontohkan hambatan psikologis yang dihadapi jika PDIP berkoalisi dengan PKS atau jika Gerindra berkoalisi dengan Nasdem.

"Golkar tidak memiliki hambatan itu. Bahkan Ketum Golkar, Airlangga Hartarto, bisa diterima oleh semua partai,” ungkap Adi.

BACA JUGA:  KPK Bakal Gencar Setelah Formula E Digelar, Anies Siap-siap

Selanjutnya Adi menuturkan, jika Koalisi Indonesia Bersatu ini terbentuk maka telah memenuhi persyaratan ambang batas untuk mengajukan calon presiden atau Presidential Threshold.

Golkar, PAN dan PPP sudah mencapai syarat ambang batas presidential threshold sebesar 115 kursi di DPR sebab gabungan ketiga partai itu sudah mencapai 148 kursi.

"Bahkan tidak tertutup kemungkinan akan ada partai lain yang bisa tergabung dalam koalisi yang dibangun oleh Golkar, PAN dan PPP ini,” ungkapnya.

Menurut Adi, sosok Airlangga yang cair dan bisa diterima oleh semua partai ini juga makin meneguhkan dirinya sebagai yang sangat kuat di internal Golkar.

Dia tidak melihat ada sosok lain di Golkar yang memiliki elektabilitas lebih tinggi dari Airlangga, sehingga Menko Perekonomian ini sangat layak diajukan sebagai capres dari koalisi tersebut.

“Selain itu, isu-isu pendongkelan yang coba dilakukan oleh segelintir internal Golkar saat ini sudah tidak relevan lagi," bebernya.

Selain itu posisi Golkar dan Airlangga yang sangat konsisten dalam mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo juga menjadi kelebihan lainnya.

“Golkar dan Airlangga tidak pernah cacat di mata Jokowi, karena terbukti semua kebijakan presoden terus didukung dan diakomodir dengan baik,” pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co