Jokowi Diminta untuk Pecat Menteri yang Berkampanye Pilpres 2024

13 Mei 2022 21:40

GenPI.co - Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menyoroti menteri yang teridentifikasi melakukan kampanye untuk Pilpres 2024.

Dia meminta agar menteri yang tidak fokus kerjanya untuk mundur dari kabinet Jokowi.

Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menyebut dua penyebab mengapa mereka harus mundur.

BACA JUGA:  3 Poin Pidato Jokowi Soal Kesehatan Curi Perhatian, Apa Isinya?

"Pertama, menteri yang bersangkutan sudah tidak akan fokus lagi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya (tupoksi, red)," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Jumat (13/5/2022).

Menurutnya, hal itu akan memengaruhi kinerja sang menteri.

BACA JUGA:  Menakar Peluang Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, PDIP Bisa Gembira

Sebab, semua menteri harus fokus melaksanakan tupoksi.

"Oleh karena itu, masuk akal kalau kinerja para menteri diragukan bila mereka ikut kampanye," lanjutnya.

BACA JUGA:  Kinerja Menteri Jokowi Merosot, PAN Beber 4 Penyebabnya

Dia menambahkan rakyat akan keberatan jika menteri bekerja tidak fokus pada tupoksinya.

"Karena menteri digaji dari uang rakyat," tegasnya.

Kedua, para menteri akan sulit memisahkan penggunaan dana dan fasilitas yang dipakai sang menteri saat kampanye.

"Apakah selama kampanye mereka menggunakan dana dan fasilitas kementerian, pribadi atau partai politiknya?" tuturnya.

Dia juga menyebut para menteri akan sulit memisahkan anggaran yang digunakan untuk biaya akomodasi saat berkampanye di suatu tempat.

"Tentu hal ini akan merugikan negara bila anggarannya diambil dari kementeriannya," ungkap Jamiluddin.

Dia menambahkan dua hal itu sulit diatasi para menteri yang teridentifikasi kampanye karena sepantasnya menteri yang bersangkutan mengundurkan diri.

"Kalau menteri tersebut tidak mengundurkan diri, seharusnya Presiden Jokowi yang hentikan," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co